Tuesday, March 31, 2015

Android "Lollipop" Diumumkan Malam Ini?

KOMPAS.com - Rabu malam, 25 Juni 2014 (WIB), Google akan menggelar acara tahunannya bagi developer Google I/O. Biasanya, bertindak sebagai "tuan rumah" dalam gelaran ini adalah Vic Gundotra. Namun, setelah Vic meninggalkan Google, "beban" itu dikabarkan akan jatuh pada Sundar Pichai, Kepala Divisi Android di Google. 

Menurut sebuah wawancara di BusinessWeek, Pichai sudah menyiapkan banyak hal untuk acara ini. Termasuk, mengumumkan Android versi baru. 

"Saya ingin dunia lebih cepat memahami apa yang sedang kami kerjakan," tuturnya.

Jika hal itu benar, ini akan mengubah kebiasaan Google mengumumkan Android terbaru di sekitaran musim gugur di AS. Kebiasaan itu sebelumnya banyak dikeluhkan karena produsen perangkat jadi tak sempat mengeluarkan perangkat dengan Android terbaru di musim liburan akhir tahun. 

Pichai agaknya akan mengubah hal itu. Ia akan menampilkan Android terbaru, yang diduga bakal menggunakan huruf L sebagai nama kode-nya, di ajang I/O. Belum diketahui apa nama kode Android tersebut, banyak yang memprediksi Android itu akan dinamai Lollipop (meneruskan tradisi nama kode dari makanan manis). 

Selain Android "L", Google diyakini akan banyak bicara soal Android Wear. Sistem operasi untuk perangkat wearable ini telah menuai banyak minat dari produsen, mulai dari Sony, Samsung hingga Motorola. 

Kemudian, ada juga rumor soal rencana pengenalan peranti lunak Android TV. Versi Android yang dioptimalkan khusus untuk televisi. Jika benar, Android TV sedikit-banyak akan "bersaing" dengan upaya televisi pintar berbasis Android yang sudah lebih dulu dilakukan produsen seperti Samsung. 

Benarkah Google akan mengumumkan Android terbaru dan Android TV di konferensi Google I/O?
Read More

Monday, March 30, 2015

BlackBerry Siapkan Ponsel "Passport"

KOMPAS.com - CEO BlackBerry John Chen mengaku sedang menyiapkan ponsel pintar terbaru dengan desain papan ketik (keyboard) fisik yang diberi nama BlackBerry Passport.
 
Dalam pertemuan dengan investor untuk mengumumkan laporan keuangan kuartal pertama 2014, Kamis (19/6/2014), Chen mengatakan Passport bakal diperkenalkan pada September 2014 di London, Inggris.
 
Ponsel yang sebelumnya dikenal dengan kode nama "Windermere" ini, kemungkinan besar akan dibekali layar sentuh seluas 4,5 inci beresolusi 1.440 x 1.440. Desain papan ketiknya mirip dengan BlackBerry Q10.
 
Selain itu, BlackBerry juga akan meluncurkan BlackBerry Classic pada November 2014 yang juga mengusung papan ketik.
 
Pada kesempatan itu, Chen juga mengumumkan bahwa aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger untuk Windows Phone meluncur pada Juni mendatang, tetapi Chen tidak mengungkap tanggalnya.
 
Hingga saat ini, BlackBerry telah merilis lima model ponsel berbasis BlackBerry 10, yaitu Z10, Q10, Q5, Z30, dan terakhir adalah Z3 yang telah masuk pasar Indonesia pada Mei 2014.
Read More

BlackBerry Kopi Nongol di eBay

KOMPAS.com - BlackBerry Kopi adalah handset QWERTY entry level yang tahun lalu dikabarkan batal dibuat. Namun, beberapa bulan belakangan, BlackBerry Kopi malah menampakkan diri.

Perangkat yang sama minggu ini kembali muncul di situs lelang online eBay.

CrackBerry melaporkan bahwa BlackBerry Kopi warna putih di eBay tersebut dijelaskan sebagai handset berbasis OS 10.2.1 yang “berjalan normal”.
CrackBerry Gambar BlackBerry Kopi di eBay

Tak diketahui apakah ponsel BlackBerry yang ditawarkan dengan harga mulai 500 dollar AS itu merupakan barang asli atau bukan. Yang jelas, ia sudah tak lagi nampang di eBay, kemungkinan karena sudah dibeli orang.

April lalu, sebuah situs Vietnam sempat pula mengedarkan bocoran BlackBerry Kopi.

Perangkat ini disebutkan memiliki bentuk mirip BlackBerry Q5, ponsel kelas menengah dengan sistem operasi BlackBerry 10 yang dirilis tahun lalu.

Daftar hardware BlackBerry Kopi disinyalir mencakup layar 3,2 inci, port HDMI dan micro-USB, serta baterai berkapasitas 2.100 mAh yang bisa dilepas. 
Read More

Ponsel Firefox OS akan Masuk Indonesia

KOMPAS.com - Indonesia dipastikan masuk daftar negara yang ditargetkan oleh Mozilla untuk memasarkan smartphone berbasis Firefox OS. Smartphone tersebut diharapkan bisa dijual di Indonesia akhir tahun 2014.

Seorang eksekutif senior Mozilla yang tak mau disebut namanya mengatakan kepada The Wall Street Journal pada Rabu (11/6/2014), bahwa Firefox OS akan dijual di India dan Indonesia mulai akhir tahun ini, dengan banderol harga 25 dollar AS atau sekitar Rp 300 ribu.

Mozilla selama ini telah mengembangkan smartphone murahnya dengan sistem operasi yang mereka kembangkan sendiri, Firefox OS, sebagai alternatif dari Google Android dan Apple iOS.

Untuk memproduksi perangkat Firefox OS, Mozilla telah menggandeng empat produsen handset besar, termasuk ZTE dan LG.

Saat ini, Firefox OS sudah mulai dijual di negara-negara Eropa dan Amerika Latin, namun harganya lebih tinggi dari rencana awal, yaitu 60 dollar AS. Mozilla merasa harga itu masih mahal untuk konsumen di India dan negara-negara Asia Tenggara.

"Satu dollar AS saja bisa berarti banyak bagi konsumen di negara-negara berkembang," ujar Chief Operating Officer Mozilla, Gong Li seperti dikutip dari The Wall Street Journal."Sulit menjual smartphone yang harganya di atas 50 dollar AS di pasar seperti itu," imbuhnya.

Karena itu untuk menekan harga, Mozilla menggandeng produsen chip Tiongkok, Spreadtrum Communications Inc., untuk membuat chip murah sehingga smartphone-nya bisa dijual di kisaran harga 25 dollar AS.

"Dengan banderol harga 25 dollar AS, maka tidak ada jarak antara smartphone danfeature phone, harga yang menarik ini akan memotivasi pengguna feature phone untuk beralih ke smartphone," demikian terang Li.

Walau demikian, Mozilla diramalkan akan menghadapi tantangan serius, sebab di negara-negara seperti India dan indonesia, banyak smartphone Android yang dijual dengan harga kompetitif, bahkan di bawah Rp 1 juta.

Di sisi lain, ekosistem Firefox dinilai belum kuat untuk melawan jutaan aplikasi yang dimiliki oleh Android dan iOS.
Read More

Friday, March 27, 2015

Analis Jaringan Bak Pisau Bermata Dua

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah maraknya isu keamanan jaringan menyusul insiden Edward Snowden dengan penyadapan yang dilakukan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, muncul kekhawatiran berlebihan mengenai keamanan data yang dikirimkan melalui internet. Peran analis jaringan pun tidak ketinggalan, dianggap sebagai celah bagi pihak untuk masuk, mengintip transmisi data, dan berbuat hal yang negatif.

Namun pandangan tersebut ditepis oleh Satriyo Pamungkas, Indonesia Country Manager Riverbed, dan Gerald Combs, Director of Open Source Projects Riverbed, di tengah roadshow di Jakarta, Selasa (3/6). Menurut Satriyo, analisa jaringan yang dilakukan pihaknya memang mengharuskan untuk mengamati lalu lintas paket data sebuah server, mengambil snapshot untuk dianalisa demi mencari masalah atau efisiensi.

"Namun bukan berarti kami bisa melihat seluruh informasi yang berlalu lalang karena ada enkripsi, kecuali bila admin-nya teledor dan membuka celah," ujar Satriyo.

Riverbed adalah perusahaan penyedia jasa analisa paket jaringan yang menggunakan platform bernama Wireshark yang sifatnya open source, salah satunya dikembangkan oleh Combs sendiri. Wireshark memang bisa diunduh secara gratis dengan jumlah 500.000 kali unduhan per bulan tapi Riverbed menyediakan layanan bersifat komersil dengan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak yang khusus ditujukan memenuhi kebutuhan klien mereka.

Dengan penganalisa jaringan seperti Wireshark, kode angka dari paket data yang berlalu lalang bisa dibaca lebih mudah. Meski terdengar gampang, untuk menguasai protokol ini membutuhkan pelatihan khusus.

Menurut Combs, yang terjadi justru analis jaringan disebut bisa mengakses lalu lintas data tapi keberadaan mereka dibutuhkan untuk memastikan jaringan efektif dan aman. Tanpa analisa jaringan, peluang muncul masalah dari bug Heartbleed atau aktivitas yang tidak normal akan segera terdeteksi.

Hingga kini, ujarnya, Wireshark sebagai platform analisa paket jaringan tetap dipercaya dengan dukungan ribuan komunitas dari seluruh dunia yang terus menyempurnakan protokol ini. (eld)

Caption: Satriyo Pamungkas, Indonesia Country Manager Riverbed (kiri), dan Gerald Combs, Director of Open Source Projects Riverbed, dalam acara jumpa pers, Selasa (3/6).
Read More

Motorola Moto G Masuk Indonesia, Harganya?

JAKARTA, KOMPAS.com - Motorola akhirnya memasarkan ponsel Android buatannya saat masih berada di bawah asuhan Google. Moto G akan dipasarkan di Indonesia dengan harga yang terjangkau.

Motorola akan menggelar pemesanan perdana Moto G secara online di situs jual beli Lazada dari tanggal 5 hingga 20 Juni 2014. Harga yang ditawarkan adalah Rp 1.949.000 untuk versi 8GB dan Rp 2.249.000 untuk versi 16GB.

Motorola merancang Moto G dengan harga murah karena menyasar konsumen di negara berkembang. Meski dibanderol murah, performa Moto G diklaim bisa bersaing dengan ponsel Android premium lain. Untuk itu, Motorola membekali Moto G dengan spesifikasi yang cukup mumpuni.

Tengok saja spesifikasi layarnya, 4,5 inci beresolusi 1.280 x 720p dengan kerapatan piksel 329 pixel per inci. Selain itu, Moto G dibekali prosesor quad-core Qualcomm Snapdragon 400 1,2 GHz, dan RAM 1 GB. Ia berjalan dengan sistem operasi Android 4.3 yang dijanjikan bisa di-upgrade ke Android 4.4 (Kitkat) pada Januari 2014.

Dari sektor kamera, Moto G memakai resolusi 5MP dengan lampu kilat LED. Kamera depannya 1,3MP.
Read More

Saturday, March 21, 2015

Twitter Masih Jauh dari 1 Miliar Pengguna

KOMPAS.com — Pengguna media sosial Twitter diprediksi masih jauh dari angka 1 miliar. Perusahaan konsultan periklanan digital eMarketer memprediksi, Twitter akan memiliki kurang dari 400 juta pengguna global pada tahun 2018, sebagian besar di Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Studi eMarketer ini memproyeksi pertumbuhan pengguna Twitter akan mengalami kejenuhan di pasar negara maju dalam waktu lima tahun mendatang.

Pada 2018, pertumbuhan pengguna Twitter di Amerika Serikat dan Jepang akan menurun, masing-masing 6,4 persen dan 6,1 persen. Sementara itu, jumlah pengguna globalnya hanya mencapai 386,9 juta.

Kendati demikian, Twitter punya potensi besar di negara berkembang dengan pertumbuhan terbesar di Asia. India dan Indonesia akan menempati peringkat ketiga dan keempat sebagai negara dengan jumlah pengguna Twitter terbesar.

Studi eMarketer menilai, pertumbuhan pengguna Twitter di India bisa mencapai 60 persen pada 2014 ini karena media sosial 140 karakter itu memainkan peran penting sebagai alat kampanye pemilihan umum.

Twitter tidak memiliki basis pengguna yang besar di Tiongkok lantaran pemerintah setempat melarang pemakaiannya. Facebook juga dilarang oleh Pemerintah Tiongkok.

CEO Twitter Dick Costolo pada Maret lalu sempat bertemu mengunjungi beberapa pejabat pemerintah daerah, tetapi menurut sejumlah laporan, pemerintah setempat tidak menanggap penting kunjungan Costolo.

Twitter saat ini masih bergulat dengan pertumbuhan pengguna yang stagnan dalam dua kuartal terakhir. Rata-rata pengguna aktif bulanannya mencapai 255 juta pada 31 Maret 2014, atau tumbuh 25 persen dari tahun ke tahun.
Read More